Kehidupan sastra di Serdang Bedagai mengalami kelesuan. Tidak ada gairah. Tidak ada geliat. Hal ini dapat dibuktikan baik di media masa cetak, elektronik, maupun blog-blog pribadi.
Serdang bedagai kabupaten budaya. Ini tercermin dari semboyan Tanah Bertuah Negeri Beradat. Tanah yang subur. Segala potensi terhampar di sini. Di darat, di kebun, di kota, di laut, di pinggiran pantai. Ada potensi kekayaan. Tinggal bagaimana sumber daya manusianya.
Sastra merpakan sarana untuk menyampaikan pikiran dan perasaan. Alatnya adalah cerita dan puisi. HB Yasin kritikus sastra indonesia yang melegenda itu mengatakan cerpen itu adalah ungkapan dengan pikiran. Sedang puisi itu ungkapan dengan perasaan.
Oleh karenanya mari kita isi blog ini dengan pikiran dan perasaan. Ungkapkanlah pikiran dan perasaan kita di sini dengan menggunakan cerpen atau puisi. Atau berita kegiatan kesenian lainnya. Semoga dengan peran serta anda blog ini dan Srdang Bedagai mulai menggeliat di bidang satra.
Serdang bedagai kabupaten budaya. Ini tercermin dari semboyan Tanah Bertuah Negeri Beradat. Tanah yang subur. Segala potensi terhampar di sini. Di darat, di kebun, di kota, di laut, di pinggiran pantai. Ada potensi kekayaan. Tinggal bagaimana sumber daya manusianya.
Sastra merpakan sarana untuk menyampaikan pikiran dan perasaan. Alatnya adalah cerita dan puisi. HB Yasin kritikus sastra indonesia yang melegenda itu mengatakan cerpen itu adalah ungkapan dengan pikiran. Sedang puisi itu ungkapan dengan perasaan.
Oleh karenanya mari kita isi blog ini dengan pikiran dan perasaan. Ungkapkanlah pikiran dan perasaan kita di sini dengan menggunakan cerpen atau puisi. Atau berita kegiatan kesenian lainnya. Semoga dengan peran serta anda blog ini dan Srdang Bedagai mulai menggeliat di bidang satra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar