PUISI BUAT : IBUNYA BIDADARI PUTRI SALJU MIRAWITA
Ketika cintaku memanjat paras biru
Rambut mayang mengurai
Belai jemariku menyatu
Kemudian air mata dukamu tembus rindu
Menyambar sebuah nama impian
Panasnya matahari membara cinta
Dari perjalanan di bukit hijau berbunga
Seiring gerimis renyai beku menyekap kalbu
Dirajut dalam bahasa rahasia
Rintik harapmu kusimpan indah
Dalam peta berbunga maya
Di lembah sanubari sampai akhir zaman
Kuteruskan perjalanan ini
Walau hari dan malammu
Ternyata berkata-kata dusta
Rembulan telah membakar segenggam dosa
Putihnya tetes embun yang merajut bumi
Menyita sari bunga
Meskipun bidadari kita telah pergi, namun...
Dalam mimpi berkata-kata indah
Memeluk erat raga ibunya dan aku
Putyri salju Mirawita, namanya
Satu hati tiga raga
Satu raga tiga hati
Satu doa
Harpnya
Untuk bertemu melagukan
Lagu malam sendu yang tiada sirna
Untuk ibunya dan aku
Disepanjang tahun yang kelam
Bukit Berbunga , 7 nOktober 2005
PRAHARA DURI BUNGA MAWAR MERAH
Tidurmu semalam
Wangi kembang memanjat rupa
Rebahku selimuti beku
Menampar kesunyian duka
Terjaga merenggut bayangan
Hampa pandang semerbakmu
Berkaca-kaca linangnya layu ke dasar
November sebelas malam rinduku
Terakhir sirna seketika
Potret jiwa daunnya tercabik
Berguguran remuk retak di bumi
Dari tangkaimu:
Bunga mawar merah yang kureguk
Sempat menyambar
Jiwaku tergelincir
Dan duka
Berdarah
Sepanjang masa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar